Dalam rangka mencapai visi dan misi puskesmas harus melakukan peningkatan mutu dan kinerja untuk mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas, Kegiatan Kaji banding merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di puskesmas lain dan akan memeri manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya / kegiatan puskesmas. Kegiatan kaji banding juga merupakan syarat terwujudnya akreditasi. Tujuan utama akreditasi puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen resiko dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Pada Tanggal 23 Oktober s/d 25 Oktober 2019, 10 Staf UPTD Puskesmas II Dinas Kesehatan Kec Denpasar Barat melaksanakan Kaji Banding Ke Kota Surabaya dengan mengunjungi UPTD Puskesmas Simomulyo. Puskesmas Simomulyo yang terletak di Kota Surabaya sudah terakreditasi Paripurna. Setelah melakukan kaji banding maka kepala Puskemas melaksanakan pertemuan kepada seluruh staff untuk sosialisasi mengenai hasil kaji banding tersebut. Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan di Ruang Pertemuan UPTD Puskesmas II Denpasar Barat pada Hari Rabu Tanggal 30 Oktober 2019. Banyak ilmu yang diperoleh oleh staf UPTD Puskesmas II Denbar selama melakukan kaji bading di UPTD Puskesmas Simomulyo Surabaya, mulai dari keselamatan pasien, peningkatan mutu dalam pelayanan,dll. Dengan sudah melaksanakan kaji banding ini diharapkan dapat meningkatkan mutu dan kinerja dalam pelayanan pasien untuk menjadi lebih baik lagi.
Dalamakreditasi puskesmas kegiatan kaji banding diperlukan sebagai kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan Admen, UKM dan UKP puskesmas di puskesmas yang lain dan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan kinerja masing-masing puskesmas. Sebelum kaji banding dalam akreditasi sebaiknya teman-teman menyiapkan instrumen kaji banding puskesmas, rencana pelaksanaan kaji banding, kerangka acuan kaji banding.
LAPORAN KAJI BANDING KE PUSKESMAS BAGAN BATUKECAMATAN BAGAN SINEMBAHKABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU PUSKESMAS TANJUNG MEDAN KECAMATAN TANJUNG MEDAN KABUPATEN ROKAN HILIR PROVINSI RIAU BAB I PENDAHULUAN Belakang Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal, perlu dikelola dengan baik,segi kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakatmenghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhanmereka, oleh karena itu upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perluditerapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yangkomprehensif kepada masyarakat. Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemenrisiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerjamelalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutudan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukansekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Titik berat pelayanan kesehatan primer adalah promotif & preventif yang mendorongmeningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risikokesehatan. Keberhasilan pelayanan kesehatan primer akan mendukung pelaksanaan JaminanKesehatan Nasional JKN, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk. SehinggaAkreditasi Puskesmas sebuah keniscayaan di era karena itu sangat pantas bagi kami melakukan studi banding ke Puskesmas Kemansebagai bahan pembelajaran mengenai peningkatan Mutu dan Akreditasi Puskesmas untuk diterapkan dalam proses peningkatan mutu dan akreditasi di Puskesmas kami. b. Tujuan1. Tujuan UmumMelakukan Kaji banding ke Puskesmas Bagan Batu dengan tujuan perjalanan dinas yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja dan mutu UKM Puskesmas Tanjung Tujuan Khusus Melakukan studi banding proses dan kegiatan persiapan akreditasi melalui kegiatanwawancara dengan pihak Puskesmas Bagan Batu Melakukan survey fisik berkaitan dengan akreditasi Melakukan dokumentasi-dokumentasi akreditasic. Perumusan Pertanyaan proses persiapan akreditasi Puskesmas Bagan Batu? kendala yang dihadapi dalam akreditasi? BAB IILAPORAN KAJI BANDING Puskesmas Tanjung Medan melaksanakan kunjungan kaji banding ke Puskesmas BaganBatu kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir yang telah melaksanakan akreditasiPuskesmas. Adapun tujuannya yakni menggali dan melihat langsung “ best practice ” yang ada diPuskesmas Bagan Batu dalam pelaksanaan akreditasi Puskesmas; Mengetahui lebih mendalammengenai kegiatan akreditasi Puskesmas; Mempelajari tentang menyusun kelengkapan pedomantata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar kaji banding dilaksanakan pada tanggal . Banyak hal yangdiperoleh dalam kunjungan kaji banding tersebut. Peserta yang ikut dalam kegiatan kaji banding inidengan jumlah 16 Orang terdiri dari Pimpinan Puskesmas Tanjung Medan dan Tim Pokja akreditasidari Puskesmas Tanjung mendapat penjelasan tentang pelaksanaan akreditasi Puskesmas di Kabupaten RokanHilir sekaligus ramah tamah. Pelaksanaan kunjungan di lokasi Puskesmas akreditasi yaituPuskesmas Bagan Batu, penerimaan oleh tim Puskesmas di lokasi kaji banding. Peninjauan kajidokumentasi pada masing-masing Pokja akreditasi. Identifikasi potensi dan hambatan pelaksanaanakreditasi Puskesmas di Puskesmas Bagan Batu. Diskusi kelompok Tim Kaji Banding bersama TimPuskesmas Bagan Batu dan tanya jawab dengan Puskesmas Bagan Batu. Selama dalam kunjungankaji banding tersebut kami mendapat banyak masukan dan kisah sukses dalam meningkatkan mutu pelayanan di Puskesmas Bagan hangat dan bersahaja dihadirkan oleh, sebagai kepala Puskesmas beserta seluruh staf PuskesmasBagan Batu. Seluruh peserta kaji banding diajak berkeliling ke semua ruangan pelayanan danmelihat langsung pola pelayanan yang diberikan oleh seluruh staf Puskesmas Bagan Rencana KegiatanPada kegiatan kaji banding Puskesmas Tanjung Medan kegiatan dimulai darimengidentifikasi capaian program hasil monitoring dan evaluasi yang dilakukan tiga bulan sekali pada program prioritas dan pada penilaian kinerja puskesmas. Program yang kurang dari target akandilakukan upaya perbaikan. Jika dimungkinkan dilakukan Kaji banding pada Puskesmas yang sudah berhasil memenuhi target sesuai dengan target dan standar mutu puskesmas. Adapun jadwal tahapkegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat Puskesmas Tanjung Medan adalah sebagai berikut Tahap Kegiatan Kaji Banding Puskesmas Tanjung Medan NoKegiatanWaktuKeterangan 1Evaluasi capaian kinerja yang masih kurang dari targetPenanggung jawab program2Konsultasi ke Dinas Kesehatan terkait dengan rencana kaji banding untuk menentukan puskesmas yang akan ditujuhPenanggung jawab program3Membuat instrumen kaji bandingPenanggung jawab program4Membuat kerangka acuan kaji bandingPuskesmas Tanjung Medan5Membuat surat permohona kaji banding pada puskesmas yang ditujuh untuk kaji bandingPuskesmas Tanjung Medan6Melakukan konfirmasi pada puskesmas yang dituju untuk kaji Puskesmas Bagan Batu
mempunyaihak untuk memperoleh pelayanan yang bermutu dan aman; bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di Puskesmas Tanah Sareal perlu disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien; Keselamatan Pasien di Sarana Pelayanan Kesehatan: Upaya yang dirancang untuk: mencegah terjadinya adverse outcomes sebagai akibat tindakan yang tidak aman" atau "kondisi laten" Kaji Banding Pengertian Kaji banding adalah suatu kegiatan meninjau suatu tempat yang menjalankan
SektorKesehatan juga menjadi salah satu sektor yang perlu dilakukan kaji banding untuk mengetahui mutu, kinerja pelayanan dari satu lokasi dengan lokasi lainnya. Untuk mengetahui hal tersebut dilakukan suatu kegiatan kaji banding. Kaji banding sektor kesehatan pelayanan tingkat pertama dapat dilakukan antar puskesmas di dalam kabupaten, antar puskesmas di luar kabupaten dalam propinsi dan juga antar puskesmas lintas propinsi. Kaji banding menjadi bagian yang penting dalam upaya
TEMPOCO, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan penyebutan nama RSUD di Jakarta menjadi Rumah sehat Untuk Jakarta tidak berdampak secara legal.. Menurut Budi Gunadi langkah Gubernur DKI Anies Baswedan yang mengganti nama RSUD menjadi Rumah Sehat merupakan langkah branding untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan ke masyarakat.
LAPORAN HASIL STUDY BANDING PUSKESMAS AKREDITASI KAB. BEGKULU UTARA Waktu Pelaksanaan - 15 s/d 17 September 2016 Peserta - Kadinkes Bengkulu Utara Tim Akreditasi Dinkes Begkulu Utara, serta Wakil Tim Akreditasi dari 5 Puskesmas Kab. Bengkulu Utara A PENDAHULUAN Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal perlu dikelola dengan baik, baik kinerja pelayanan, proses pelayanan, maupun sumber daya yang digunakan. Masyarakat menghendaki pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu, serta dapat menjawab kebutuhan mereka, oleh karena masyarakat. Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskesmas, maka perlu dilakukan penilaian oleh pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan yaitu melalui mekanisme upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien perlu diterapkan dalam pengelolaan Puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif kepada masyarakat. Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promotif & Preventif yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang di rujuk. Sehingga akreditasi Puskesmas menjadi sebuah keharusan di era JKN. Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan melaksanakan kunjungan kaji banding ke Kabupaten Kabupaten Bengkulu Utara yang telah melaksanakan Akreditasi Puskesmas Tingkat Nasional. B TUJUAN 1 Menggali dan melihat langsung sitem akreditasi yang ada di Kabupaten Kepahyang 2 Mengetahui lebih mendalam mengenai kegiatan Akreditasi Puskesmas di Kepahyang 3 Mempelajari tentang menyusun kelengkapan pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi. C KEGIATAN STUDY BANDING 1 Peserta disambut di Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahyang oleh Kepala Dinas Kesehatan Isi Sambutan ; Kabupaten Kepahyang sendiri merupakan kabupaten di Indonesia yang memiliki puskesmas yang telah terakreditasi nasional. Dan Dipropinsi Bengkulu ini kabupaten baru Kabupaten Kepahyang yang sudah terakreditasi. Menurutnya, sertifikat akreditasi merupakan ketentuan mutlak bagi keberadaan puskesmas di masa mendatang. Selain merupakan syarat dari BPJS, juga merupakan bentuk optimalisasi pelayanan kesehatan dan fasilitas kesehatan terhadap masyarakat. Akreditasi menjadi syarat mutlak sesuai ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes Nomor 75 Tahun 2014. Secara nasional, Kementerian Kesehatan RI mentargetkan bisa mengakreditasi puskesmas di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sedikitnya ada 140 puskesmas tersebar di berbagai kabupaten/kota akan menjadi prioritas akreditasi tahun ini. Bahkan sebagian besar kabupaten/kota di Bengkulu banyak yang belajar atau melakukan studi banding ke Durian Depun. Keberhasilan Akreditasi di Kabupaten Kepahyang tidak terlepas dari dukungan pemerintah daerah serta sudah diberlakukannya perda “Sistem Kesehatan Daerah”. Menurut Kadinkes Kepahyang, yang seharusnya dipelajari Kab. Bengkulu Utara adalah perda terkait Sistem Kesehatan Daerah. Karena SKN dirasa belum sepenuhnya mendukung dana untuk kesehatan. Beberapa Puskesmas juga sudah BLUD, termasuk Puskesmas Durian Depun yang menjadi tujuan kajian banding. 2 3 Kajian banding ke Puskesmas Penyambutan di Puskesmas Durian Depun 4 Paparan tentang akreditasi Puskesmas oleh Tim Akreditasi - Paparan Visi Misi Puskesmas, pembagian struktur organisasi UKP & UKM, dilanjutkan perjalanan akreditasi di Puskesmas Durian Depun D KESIMPULAN 1 Kunjungan studi banding ke Kab. Kepahyang berjalan sesuai dengan rencana yang ditentukan, dan tidak mengalami hambatan dalam pelaksanaannya; 2 Sistem Akreditasi di Kab. Kepahyang di dukung sepenuhnya oleh pemerintah pusat dan daerah. Hal ini juga dimungkinkan Puskesmas Durian Depun ingin dijadikan sebagai pilot proyek Akreditasi Nasional. 3 Secara keseluruhan untuk sarana & prasarana tidak berbeda jauh dengan yang ada di Puskesmas Punung, hanya di Puskesmas Selomerto I sudah mulai dibuat system SPAL yang baik serta bangunan gedung dan ukuran ruangan yang cukup sesuai dengan standart ruangan 4 Berbanding lurus antara Akreditasi Puskesmas dengan jumlah kunjungan pasien, masyarakat benar-benar memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada berdasarkan data kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap. 5 Kebijakan dari Kepala Dinas Kesehatan dan Team melalui terobosan-terobosan serta inovasi meramu Perda “Sistem Kesehatan Daerah” yang sangat mendukung system kesehatan yang mengacu pada otonomi daerah. 6 Sarana dan prasarana sangat mendukung terhadap berjalannya sistem Akreditasi 7 Komitmen dan komunikasi yang baik yang dibangun oleh karyawan, meskipun ke depan juga menghdapi permasalahan ynag sama dengan yang ada di Puskesmas Durian Depun yaitu penurunan motivasi/semangat. 8 Belajar dari hambatan yang terjadi di Puskesmas Durian Depun yaitu ; - Kurangnya tenaga sesuai Kompetensi Tugas ganda - Belum semua Karyawan berperan aktif dalam proses akreditasi - Referensi susah dicari - Belum semua mematuhi komitmen yang sudah disepakati E REKOMENDASI - Kegiatan kaji banding sangat diperlukan dalam rangka memotivasi kinerja dan memperkuat komitmen pembaharuan yang ada sehingga diprogramkan secara berkesinambungan setiap tahunnya. perlu direncanakan - Beberapa hal yang harus dipersiapkan oleh daerah ; Penyiapan bangunan Puskesmas sesuai standar, Penyiapan alkes sesuai standar, Penyiapan SDM Tim pendamping akreditasi di Kab/Kota, Tim akreditasi Puskesmas, yang terpenting adalah Penyiapan - Anggaran Segera membentuk TIM AKREDITASI Puskesmas, dilanjutkan dengan lokakarya mini penggalangan komitmen, dilanjutkan pemahaman standar dan instrument akreditasi dan - persiapan self assessment Pembenahan sarana prasarana serta inventarisasi kesiapan Akreditasi melalui TIM AKREDITASI
HasilSurvei: Gara-Gara Dukung Anies Baswedan, Elektabilitas NasDem Turun 13 jam lalu. PKS memuji Anies Baswedan yang mengubah nama rumah sakit jadi rumah sehat dengan mengatakan Puskesmas bukan Pusat Kesakitan Masyarakat. Baca Selengkapnya. Mahfud Minta KPU Kaji Ulang Anggaran Pemilu 2024 Buat Kantor dan Kenaikan Honor Badan Ad Hoc
KERANGKA ACUAN KEGIATAN Term Of Reference KAJI BANDING AKREDITASI PUSKESMAS UPT PUSKESMAS DTP WADO Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang PEMERINTAH KABUPATEN SUMEDANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS DTP WADO Jln. RayaWado [email protected] KERANGKA ACUAN KAJI BANDING AKREDITASI PUSKESMAS UPT PUSKESMAS RAWAT INAP WADO KECAMATAN WADO KABUPATEN SUMEDANG I. PENDAHULUAN Sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota UPT Puskesmas berperan menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional DinKes Kab/Kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak pembangunan kesehatan di Indonesia. UPT Puskesmas Rawat Inap Wado sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional. Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014, UPT Puskesmas Rawat Wado menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Akreditasi fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama FKTP merupakan pengakuan yang diberikan oleh Lembaga Independen penyelenggaraan akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah memenuhi standar akreditasi yang berlaku berdasarkan rekomendasi surveyor pada survey akreditasi di lapangan. Tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu menjadi salah satu daya pacu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama untuk berlomba dalam pengakuan bagi kualitas pelayanan kesehatan. Sehingga akreditasi puskesmas sangat penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama II. LATAR BELAKANG Untuk mencapai tujuan pembagunan kesehatan nasional, diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas, yang merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten /Kota sebagai penanggung jawab penyelenggaraan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Agar Puskesmas dapat menjalankan fungsinya secara optimal diperlukan adanya pengelolaan organisasi puskesmas secara baik yang meliputi kinerja pelayanan, proses pelayanan, serta sumber daya yang digunakan. Hal ini perlu dilakukan dalam rangka upaya peningkatan mutu, manajemen risiko dan keselamatan pasien di puskesmas serta menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu. Untuk menjamin bahwa perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko dilaksanakan secara berkesinambungan di Puskemas, diperlukan adanya penilaian oleh fihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan, yaitu melalui mekanisme akreditasi. Akreditasi merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat 2. Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi. III. Tujuan 1. Tujuan Umum Melakukan kaji banding mengenai akreditasi puskesmas yang terdiri dari tim admen, tim mutu, tim UKM dan tim UKP. 2. Tujuan Khusus a. Melakukan survey fisik berkaitan dengan kegiatan Puskesmas b. Melakukan dokumentasi-dokumentasi kegiatan Puskesmas c. Mengetahui kendala-kendala kegiatan Puskesmas d. Melakukan kaji banding kegiatan Puskesmas yang sudah ter-akreditasi IV. Dasar Hukum Dasar hukum akreditasi adalah 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat 2. 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi landasan hukum dalam penyelenggaraan Puskesmas V. No 1 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN Kegiatan Pokok Penyusunan Instrumen Kaji Banding Rincian Kegiatan Pokok 1. Menyusun instrumen kaji banding untuk kegiatan UKM 2. Menyusun instrumen kaji banding untuk kegiatan UKM 3. Menyusun instrumen kaji banding untuk kegiatan UKP 3. Menyusun instrumen kaji banding untuk kegiatan Admin Pelaksanaan Kaji Banding 1. Mengajukan permohonan pelaksanaan kaji banding 2. Menyiapkan tim yang akan melaksanakan kaji banding 3. Melakukan wawancara dan melihat dokumen kegiatan Laporan Pelaksanaan Kaji 1. Membuat Laporan pelaksaan kaji banding Banding Evaluasi Kaji Banding 1. Melakukan evaluasi kaji banding 2. Melakukan analisa terhadap kegiatan kaji banding 1. Membuat rencana tindak lanjut dalam rangka perbaikan upaya Rencana tindak lanjut kegiatan puskesmas hasil kaji banding 2 3 4 5 2. Menentukan penanggung jawab pelaksana tindak lanjut VI. VII. WAKTU PELAKSANAAN Hari Kamis TanggaL 21 Desember 2017 TEMPAT PELAKSANAAN UPT Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari VIII. BIAYA Pembiayaan yang diperlukan untuk kegiatan Kaji Banding bersumber dari Peningkatan Pelayanan Masyarakat BPJS. Yang terdiri dari 1. Biaya Perjalanan Dinas Dalam Daerah IX. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN Cara melaksanakan kegiatan kaji banding adalah dengan 1. Membentuk tim yang terdiri dari, Tim Mutu, Tim Admen, Tim UKP, dan Tim UKM. 2. Melakukan Wawancara dengan penanggung jawab Admen, Mutu, UKP, dan UKM 3. Observasi hasil kegiatan dan dokumentasi yang telah ter-akreditasi. X. SASARAN 1. Tercapainya instrument kaji banding 2. Terlaksananya kegiatan kaji banding 3. Terlaksananya laporan pelaksanaan kaji banding 4. Tercapainya rencana tindak lanjut kaji banding XI. JADWAL PELAKSANAAN KAJI BANDING No 1 2 3 4 5 XII. Kegiatan Pokok Penyusunan Instrumen Kaji Banding Pelaksanaan Kaji Banding Laporan Pelaksanaan Kaji Banding Evaluasi Kaji Banding Rencana tindak lanjut hasil kaji banding Desember 2016 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN Evaluasi kegiatan dilakukan pada saat persiapan proses dan akhir kegiatan,dengan pelaporan pelaksanaan kaji banding. XIII. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN Dilakukan pencatatan terhadap hasil-hasil yang dicapai dari hasil kaji banding. Dilakukan pelaporan hasil analisa kaji banding oleh penanggungjawab kegiatan kepada kepala puskesmas. Mengetahui, Sumedang,…. ………………….. Kepala UPT Puskesmas DTP Wado Bendahara BLUD Acid Sobana,SKM, NIP. 19650504 198703 1 011 WarmahKuswayati,AMKG NIP. 19660507 199202 2 001
kajibanding dilaksanakan pada hari rabu, 21 maret 2018 ke puskesmas tegalrejo, diawali pukul 08.30 dengan kegiatan penyambutan dan presentasi profil puskesmas tegalrejo dan pelayanan unggulan yang ada yaitu klinik berhenti merokok dan pelayanan si embul, yaitu pelayanan pemeriksaan kepada balita usia 6 bulan oleh kepala puskesmas telogorejo
HASILKEGIATAN STUDY BANDING Kegiatan Study Banding ke Dinas Kesehatan Kabupaten Gianyar dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2014 s/d 6 juni 2014.melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan dan melakukan kunjungan kerja ke salah satu Puskesmas yaitu Puskesmas Payangan. A. Pengertian BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) adalah:
LaporanKaji Banding Puskesmas Besikama dan Puskesmas Weliman ke Puskemas Wates Yogyakarta, 7-8 Maret 2017 Kegiatan Hari Pertama (7 Maret 2017) Hari pertama dibuka dengan sambutan dari Kepala Puskesmas Wates, kemudian dilanjutkan dengan pengenalan diri seluruh staf yang ada di puskesmas Wates.
PEMERINTAH KABUPATEN MANGGARAI BARAT DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS WARSAWE Warsawe,Desa Cunca Wulang Kec. Mbeliling,Kab. Manggarai Barat LAPORAN PELAKSANAAN KAJI BANDING PUSKESMAS WARSAWE A. PENDAHULUAN Tuntutan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu menjadi salah satu daya pacu FKTP untuk berlomba dalam pengakuan bagi kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan. Akreditasi FKTP merupakan pengakuan yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah memenuhi standar akreditasi yang berlaku berdasarkan rekomendasi surveyor pada survey akreditasi di lapangan. Salah satu unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi FKTP adalah bagaimana mengatur system pendokumentasian dokumen. Pengaturan sistim dokumentasi ialah salah satu proses implementasi akreditasi FKTP dianggap penting karena dokumen merupakan acuan kerja,bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan kegiatan,serta bagian dari salah satu persyaratan akreditasi adanya sistim dokumentasi yang baik dalam suatu institusi atau organisasi diharapkan fungsi-fungsi setiap personil maupun bagian bagian organisasi dapat berjalan sesuai dengan perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal. B. LATAR BELAKANG Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan puskesmas, system akreditasi puskesmas yang mengacu pada pelayanan berfokus pada pasien serta kesinambungan pelayanan dan menjadikan keselamatan pasien sebagai standar karena itu sangat penting bagi kami melakukan kaji banding ke puskesmas Rekas sebagai bahan pembelajaran mengenai peningkatan mutu dan akreditasi untuk diterapkan dalam proses peningkatan mutu dan akreditasi puskesmas Warsawe. C. TUJUAN a. Tujuan Umum Melakukan kaji banding mengenai mutu akreditasi Program ADMEN ,UKM, dan Program UKP. b. Tujuan Khusus Melakukan kaji banding proses dan kegiatan ADMEN puskesmas, Program UKM, Program UKP. Melakukan survey fisik berkaitan dengan kegiatan puskesmas Melakukan dokumentasi- dokumentasi terkait kegiatan Puskesmas Mengetahui kendala – kendala dalam kegitan puskesmas 1 D. PESERTA Peserta kaji banding adalah 13 Orang dari Puskesmas Warsawe yang terdiri dari Kepala Puskesmas, KTU Puskesmas, tim ADMEN 3 Orang, UKM 4 Orang, UKP 3 Orang. E. MATERI KAJI BANDING Materi kaji banding adalah perencanaan tingkat puskesmas, program kesehatan lingkungan, dan unit laboratorium. F. WAKTU Kaji banding dilaksanakan pada tanggal 27 dan 28 September 2019 bertempat di Puskesmas Rekas Kecamatan Mbeliling, Kabupaten ManggaraiBarat. G. HASIL 2 No Daftar Target Standar Pertanyaan/ yang seharusnya Puskesmas Warsawe Observasi Capaian/Fakta di Capaian/fakta di Puskesmas Kesenjangan Rencana tindak lanjut Belum terbentuknya tim Membentuk tim PTP dan Rekas uraikan juga uraikan juga bagaimana bagaimana proses proses pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan . Bagaimana siklus 1. Evaluasi kinerja manajemen Puskesmas puskesmas ? tahun 2018 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas PKP. 2. Persiapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan RPK tahun 2019 berdasarkan Rencana Usulan Kegiatan RUK yang telah disetujui dan dibandingkan dengan hasil kinerja Puskesmas tahun 2018 Sudah ada RUK untuk tahun 2020, namun siklus manajemen puskesmas belum sesuai dengan Permenkes 44 tahun 2016 Proses pelaksanaan perencanaan tingkat puskesmas 1. Melakukan Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2018 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas PKP. 2. penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan RPK disesuiakan berdasarkan Rencana Usulan Kegiatan RUK yang telah disetujui dan dibandingkan dengan hasil kinerja Puskesmas tahun 2018 3. Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2018 1. melakukan Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2018 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas PKP. 2. tahapan penyusunan RUK A. Tahap persiapan Pembentukan tim PTP oleh kepala puskesmas Membuat KAK Rapat tim PTP Melakukan pengumpulan data melalui SMDsiapkan kuisioner,laksanakan kegiatan, analisis masalah, RTL,laporan Program, Linsek,MMD A. Tahap Analisis Urutan masalah Rumusan masalah Mencari akar penyebab masalah Mencari cara pemecah masalahRTL B. Tahapan penyusunan 3 PTP puskesmas sehingga belum ada SK dari kepala Puskesmas Belum ada RUK membuat SK tim PTP Setiap Pokja masingmasing membuat RUK Setiap mengikuti kegiatan tersendiri dari setiap musrembangdes/musremb pokja Admen, UKM. angcam wajib UKP. mempresentasikan hasil Tidak ada penyesuaian hasil musrembangdes dengan rancangan RUK kesepakatan sehingga bisa diusulkan dalam RUK Untuk penyusunan RUK yang telah disusun oleh berikutnya harus puskesmas mengikuti semua alur yng Tahapan penyususn RUK tidak melalui proses tahap analisis sudah dimuat dalam peremenkes 44 tahun 2016 3. Evaluasi kinerja Puskesmas tahun 2018 melalui Penilaian Kinerja Puskesmas PKP. 4. Persiapan penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan RPK tahun 2019 berdasarkan Rencana Usulan Kegiatan RUK yang telah disetujui dan dibandingkan dengan hasil kinerja Puskesmas tahun 2018 5. Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri SMD, Musyawarah Masyarakat Desa MMD melalui Penilaian RUK Kinerja Puskesmas RUK admen tim PTP PKP RUK UKM tim PTP 4. Persiapan penyusunan RUK UKP Tim PTP Rencana Pelaksanaan Disatukan dalam RUK Kegiatan RPK tahun puskesmas dan 2019 berdasarkan pelaksanaanya pada Rencana Usulan minggu ke dua bulan Kegiatan RUK yang januari 2019 telah disetujui dan 3. Evaluasi kinerja dibandingkan dengan Puskesmas tahun 2018 hasil kinerja Puskesmas melalui Penilaian Kinerja tahun 2018 Puskesmas PKP. 5. Melakukan Analisa 4. Tahap penyusunan rencana situasi melalui Survei pelaksana kegiatan RPK Mawas Diri SMD, disusun setelah RUK Musyawarah disetujui Masyarakat Desa Melakukan survey mawas MMD sebagai bahan diri SMD. penyusunan RUK tahun Membuat konsioner 2020 dan Rencana lima Melaksanakan SMD tahunan periode 2020 Melakukan analisis 2025 prioritas masalah, 6. Melakukan kegiatan rumusan masalah ,akar minilok Bulanan Penyebab masalah,RTL Pertama pada bulan RTL Pembahasan di januari 2019 dan MMD mebuat draft atau 5. Melakukan minilok rancangan RUK 2020, bulanan ; kesiapan membahas kegiatan pelaksana kegiatan di yang akan dilakukan bulan januari 2019 dan pada bulan januari . membahas rancangan 7. Mengikuti kegiatan RUK 2020 RUK admen, 4 sebagai bahan musrembangdes tapi penyusunan tidak ada menyesuaikan RUK tahun hasil muserembangdes 2020 dan dengan RTL Rencana lima 8. Melakukan minilok tahunan periode LINSEK triwulan satu 2020 2025, pada minggu kedua dengan bulan februari dan pendekatan membahas rancangan Top-Down dan RUK yang telah Bottom-Up. disusun 6. Lokakarya Mini 9. Mengikuti Lokmin musrembangcam yg Bulanan diadakan oleh Pertama kecamatan 7. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Musrenbangde s 8. Lokmin Bulanan Kedua 9. Lokmin Triwulan Pertama 10. Musyawar ah Perencanaan Pembangunan Kecamatan Musrembangm at 11. Musyawar Ukm, Ukp yang ditelah disusun. 6. Mengikuti kegiatan MUSREMBANGDES yang dilakukan oleh desa dan menyesuaikan hasil musrembangdes dengan rancangan RUK 7. Melakukan minilok triwulan pertama pada minggu kedua bulan februari dan membahas rancangan RUK puskesmas dan usulan kegiatan dari musrembangdes 8. Mengikuti kegiatan musrembangcam yang diselenggarakan oleh kecamatan. Tim PTP menyesuaikan rancangan RUK 2020 dengan hasil musrembangcam. RUK Puskesmas tahun 2020 sah. 5 ah Perencanaan Pembangunan Kabupaten/Kota Musrenbangkab/ kot Mekanisme monitoring yang dilakukan oleh pimpinan puskesmas dan penanggung jawab upaya puskesmas untuk menjamin bahwa pelaksana melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang perencanaan operasional Ketentuan tentang mekanisme monitoring yang dituangkan dalam kebijakan Kepala Puskesmas mekanisme monitoring antara lain dilakukan melalui minilokakarya bulanan, pertemuan dengan penanggung jawab upaya puskesmas, telaah terhadap laopran bulanan, atau supervisi oleh kepala puskesmas ataupuan penanggungjawab terhadap pelaksana kegiatan Kepala Puskesmas melakukan monitoring melalui kegiatan minilok rutin bulanan,minilok LINSEK, Telaah terhadap laporan bulanan,ketepatan pengiriman laoporan, kepatuhan terhadap jadwal rutin atau supervisi oleh kepala puskesmas ataupuan penanggungjawab terhadap pelaksana kegiatan, sehingga semua kegiatan atau cakupan program tercapai. Kepala Puskesmas melakukan monitoring melalui kegiatan minilok rutin bulanan,minilok LINSEK, Telaah terhadap laporan bulanan,ketepatan pengiriman laoporan, kepatuhan terhadap jadwal rutin atau supervisi oleh kepala puskesmas ataupuan penanggungjawab terhadap pelaksana kegiatan, sehingga semua kegiatan atau cakupan program tercapai. 6 3 Cara Cara Struktur organisasi masih pengorganisasian pengorganisasian menganut struktur yang Struktur organisasi Kejelas tugas, Struktur organisasi diberikan oleh dinas kesehatan Kejelasan tanggung jawab tugas, dan Wewenang tanggung jawab dan Wewenang’ 7 NO KEGIATAN 1 Mengidentifikasi perencanaan program Kesling Melakukan observasi tingkat kepatuhan terhadap SOP pada pelayanan klinik sanitasi Melakukan observasi panduan/pedoman dalam pelaksanaan kegiatan 2 3 4 STANDART POA / RUK / RPK Setiap kegiatan baik dalam dan luar gedung harus ada SOP dan di laksanakan sesuai SOP yang sudah ada PKM WARSAWE PKM REKAS KESENJANGAN Ada Ada - Belum adanya SOP untuk kegiatan luar gedung dan dalam gedung. Ada panduan/pedoman dalam Tidak Ada buku pelaksanaan kegiatan Klnik panduan Klinik sanitasi Sanitasi RENCANA PERBAIKAN - Sudah adanya SOP untuk kegiatan luar gedung dan dalam gedung. Tidak ada SOP Dalam dan Luar gedung Membuat SOP Luar Gedung Ada buku panduan Klinik Sanitasi Tidak ada buku panduan klinik sanitasi. Mencari Buku panduan Klinik Sanitasi. 1. Alur kegiatan luar gedung - Tidak Ada a. Sebagai tindak lanjut hasil wawancara didalam gedung, untuk - Belum adanya memastikan faktor Alur Kunjungan lingkungan atau perilaku Rumah pasien yang mempengarui klinik sanitasi. penyakit b. Memberi informasi kepada perangkat desa atau toma setempat, mengikut sertakan kader dan petugas kesehatan desa c. Menyimpulkan permasalahan lingkungan yang berkaitan dengan - Ya penyakit pasien kemudian memberikan - Ada - - Ada Alur kunjungan rumah Tidak Membuat Alur kunjungan rumah Membuat alur kunjungan rumah - 8 Ya - 5 saran tindak lanjut terhadap penyelesaian d. Bila permasalahan kesehatan lingkungan menyangkut kelompok atau kampung maka hasil hasil temuan disampaikan pada perangkat desa atau tokoh masyarakat. Mengidentifikasi 1. Pencatatan a. Formulir penilaian pencatatan dan Rumah Komponen rumah pelaporan Sarana sanitasi Perilaku penghuni Binatang peliharaan b. formulir pengelolaan limbah padat dan cair c. register kegiatan klinik sanitasi d. register hasil pembinaan/ pengawasan hygiene sanitasi tempat pengelolaan makanan TPM e. register pemeriksaan sanitasi Institusi f. register TTU Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada g. register pemeriksaan sampel makanan Ada Tidak ada 9 Tidak memiliki pencatatan kegiatan kesling Membuat pencatatan kegiatan kesling termasuk semua register-register dari indikator program kesling h. register akses air bersih i. register akses air minum terlindung j. register inspeksi sanitasi k. register pemeriksaan sample air l. register kepemilikan jamban m. Formulir program penyehatan lingkungan n. Rencana kegiatan pemeriksaan TTU, TPM, TP2PEST, TPS/TPA o. Rencana kerja program penyehatan lingkungan p. Form data cakupan kepemilikan jamban 2. PELAPORAN a. Laporan Sanitasi perumahan b. Laporan klinik sanitasi c. Laporan pengelolaan TPM d. Laporan hasil pemeriksaan hygiene sanitasi institusi e. Laporan hasil pemeriksaan hygiene sanitasi TTU f. Laporan hasil pemeriksaan sampel Tidak ada Ada Ada Tidak ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Tidak ada Ada Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada 10 makanan g. Laporan akses air bersih h. Laporan hasil inspeksi sarana air bersih i. Laporan hasil inspeksi sarana air minum j. Laporan hasil pemeriksaan sampel air DAM/PDAM/ non perpipaan k. Laporan pemeriksaan sampel air l. Laporan kepemilikan jamban m. Pemantauan perkembangan jamban dan akses n. Laporan 10 penyakit berbasis lingkungan o. Laporan monitoring pengelolaan limbah cair dan padat sarana pelayanan kesehatan p. Persentase keluarga menurut jenis sarana air bersih yang digunakan 3. VISUALISASI DATA a. Data hasil pemeriksaan kualitas air b. Data KK yang memiliki jamban c. Hasil cakupan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Ada Ada Ada Tidak Ada Ada 11 Tidak ada Data hasil pemeriksaan kualitas air Tidak ada Hasil cakupan Membuat Data hasil pemeriksaan kualitas air Membuat cakupan program TPM d. Daftar pencapaian target pemeriksaan dan pengawsan terhadap pemeliharaan sanitasi TTU e. Daftar capaian target kegiatan f. Pembinaan perumahan 6 7 8 program TPM Ada Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Ada a. Kompetensi Ijasah Sarjana/ DIV/ DIII Tidak ada ketersediaan bidang kesehatan SDM klinik lingkungan atau teknik kesehatan lingkungan . sanitasi b. Kompetensi tambahan Pelatihan Teknis Kesehatan Lingkungan - program TPM - Tidak ada daftar capaian target Tidak ada pembinaan perumahan Membuat daftar capaian target Membuat kegiatan pembinaan perumahan Tidak sesuainya ijazah petugas kesling yang bukan dari sarjana kesehatan lingkungan Pengusulan tenaga petugas kesling ke dinas kesehatan kabupaten manggarai barat. Mengidentifikasi Mengidentifikasi koordinasi peran lintas program, lintas sektor dalam, dan lintas profesi dalam mendukung kegiatan klinik sanitasi Mengidentifikasi ketersediaan Ada peran dan Kolaborasi pada Lintas Program, Sektor dan lintas Profesi Set Peralatan Klinik sanitasi Ada Ada Tidak Ada ada Ada 12 - Tidak Memiliki Set Peralatan Klinik Sanitasi - Mengusulkan Set Peralatan Klinik sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan klinik sanitasi a. Meteran b. Komparator untuk mengukur kadar chlor Chlormeter. c. Pengukur cahaya Luxmeter. d. Pengukur kelembapan Higrometer. e. Pipet tetes f. Tabung pengukur kekeruhan g. Boks pendingin h. Botol sampel air bermulut besar i. Botol sampel air berpemberat j. Lapu spiritus isi 120 cc k. Lampu senter l. Pengukur kebsingan m. Water test Kit. n. Pengukur PH o. Dirigen wadah sampel p. Goolistrik alat pemriksa permukaan tanah q. Digital chlorin.\ r. Set cetakan jamban s. Trolly khusu sampah umum t. APD untuk Sanitasi ke Dinas Kesehatan Manggarai Barat. 13 pengelola limbah. Mebelair a. Meja ½ biro b. Kursi kerja c. Kursi hadap d. Lemari gantung locker tempat leaflet e. Lemari Kaca f. Komputer set 14 NO TANGGAL KAJI BANDING TEMPAT KAJI BANDING KEGIATAN INSTRUMEN Mempelajari sistim sensus harian,penghitungan waktu dan dokumentasinya 1 2 3 KONDIDISI DI PUSKESMAS WARSAWE Sensus harian sudah jalan tapi belum seoptimal mungkin KONDISI DI PUSKESMAS KAJI BANDING sudah lengkap ANALISIS sistim sensusnya belum lengkap PUSKESMAS REKAS Mempelajari kelegkapan APD dan standar untuk pasien resiko tinggi Mempelajari mutu penilaian laboratorium Meggunakan APD tapi belum lengkap * Ketepatan waktu tunggu laboratorium sudah meggunakan tinggal kaca mata *Tidak terjadi salah ambil Spesimen tidak terjadi kesalahan,sudh sesuai penomoran *Tidak terjadi salah identitas sudah tepat sudah sesuai format permintaan 15 persediaan APD di gudang farmasi belum lengkap EVALUASI RENCANA TINDAK LANJUT Sistim sensus harian,perhitungan waktu dan dokumentasinya belum optimal Optimalkan sistim sensus harian,perhitungan waktu dan dokumentasinya APD belum lengkap Melengkapi persediaan APD di gudang farmasi tidak ada evaluasi Tidak ada RTL tidak ada evaluasi Tidak ada RTL tidak ada evaluasi Tidak ada RTL sudah tepat sudah tepat sudah tepat 4 Mencermati media informasi di ruang laboratorium 5 Mempelajari penataan ruang, reagensia dan pelabelan Belum terlalu lengkap media informasi * belum penataan ruangan, reagensia * belum dilakukan pelabelan secara rapih dan lengkap sudah lengkap Media informasi tentang pelayanan laboaratorium belum dibuat sudah lengkap hanya ruangan belum memenuhi syarat Keterbatasan ruangan laboratorium Belum memenuhi syarat Diusahakan ruangan laboratorium sesuai standar sudah pelebelan cecara lengkap dan rapih Pelebelan rapih dan lengkap belum pelebelan lengkap dan rapih Melakukan pelebelan secara lengkap dan rapih Belum membuat buku - buku bantu,dokumentasi dan administrasi secara optimal Membuat bukubuku bantu , dokumentasi dan administrasi diruang laboratoium dibuatkan catatan perawatan mikroskop Membuat jadwal catatan perawatan mikroskop 6 Mempelajari buku bantu atau dokumentasi dan administrasi di ruang laboratorium Jenis-jenis register/bukubuku register belum lengkap register lengkap Tidak tersedianya buku-buku bantu dan dokumentasi serta administrasi secara lengkap 7 Mempelajari kalibrasi alat serta jadwalnya dan dokumentasinya Belum ada kalibrasi alat alat belum kalibrasi hanya ada catatan perawatan mikroskop Perawatn mikroskop 16 Media informasi diruangan maupun diluar belum tersedia Harus membuat media informasi didalam ruangan maupun diluar ruangan laboratorium Mempelajari model ruangan laboratorium 8 Belum memenuhi syarat standar ruangan laboratorium ruangan belum memenuhi syarat /standar ruangan lab Ruangan laboratorium belum standar H. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Dari kegiatan Kaji Banding dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut 1. Proses perencanaan tingkat puskesmas Rekas sesuai alur yg ada pada peremekes no 44 tahun 2016 2. Semua SOP dan alur kegiatan luar dan harus ada 3. dalam melakukan obseevasi haru menggunakan buku pedoman sanitasi B. Saran I. PENUTUP Demikian laporan ini dibuat sebagai bahan pertanggungjawaban atas tugas yang diberikan Pelaksana Kaji Bading Puskesmas Warsawe, Koordinator, Raymundus A. Efendi 17 Ruangan laboratorium yang ada disesuaikan Diusahakan untuk ruangan laboratoriumnya sesuai standar Nip. 1980 18
Suratdan Rencana kaji banding 12. Instrumen kaji banding. 13. Laporan pelaksanaan kaji banding, 14. Hasil evaluasi kegiatan kaji banding Metode Survei Pelayanan Klinis pada Akreditasi Puskesmas Berbagai dokumen yang dipersiapkan di Puskesmas pada survey pelayanan klinis diantaranya adalah : 1.
LAPORAN KAJI BANDING TIM AKREDITASI PUSKESMAS CIBUGEL KE PUSKESMAS CIMALAKA Tim akreditasi Puskesmas Cibugel melaksanakan kunjungan kaji banding ke Puskesmas Cimalaka yang telah melaksanakan Akreditasi Puskesmas. Tujuan Menggali dan melihat langsung best practice yang ada di Puskesmas Cimalaka dalam pelaksanaan Akreditasi Puskesmas. Mengetahui lebih mendalam mengenai kegiatan Akreditasi Puskesmas. Mempelajari tentang menyusun kelengkapan pedoman tata naskah terkait dengan dokumen-dokumen yang dipersyaratkan oleh standar akreditasi. Kegiatan kaji banding dilaksanakan pada tanggal 22 November 2016. Peserta yang mengikuti kegiatan kaji banding dengan jumlah 13 orang terdiri dari Tim Pokja I, II, III dan Tim mutu Akreditasi Puskesmas Cibugel. Kegiatan Kaji banding yaitu 1. Penerimaan oleh Tim Akreditasi Puskesmas Cimalaka. 2. Pemaparan potensi, hambatan dan proses penilaian dalam pelaksanaan Akreditasi di Puskesmas Cimalaka. 3. Diskusi kelompok masing-masing Tim Pokja Puskesmas Cibugel dan Puskesmas Cimalaka. 4. Peninjauan kaji dokumentasi pada masing-masing Pokja Akreditasi. 5. Pengamatan pelayanan tata ruang dan pola pelayanan. Hasil Kaji Banding 1. Hasil Diskusi kelompok Tim Mutu akreditasi Puskesmas Cibugel dengan Tim Mutu Puskesmas Cimalaka - Kepala Puskesmas harus segera membentuk Tim Perencanaan Puskesmas. - Pada tiap-tiap Pokja terdapat anggota Tim Mutu yang bertanggung jawab terhadap kinerja Pokja tersebut. - Membuat perencanaan untuk Lokmin bulanan dan triwulan. - Kotak saran harus segera dibuat dan ditunjuk penanggung jawabnya. 2. Hasil pengamatan pelayanan tata ruang dan pola pelayanan a. Gerbang masuk terdapat plang nama puskesmas b. Area parkir - terdapat plang area parkir - tertata rapi c. Pintu masuk puskesmas - d. e. f. g. h. i. - Terdapat 2 pintu masuk dan keluar, salah satu pintu masuk disesuaikan untuk disabilitas dengan jalan yang miring dan ada pegangan besi. Pintu masuk yg lain terdapat media informasi berjalan. Di depan masing-masing pintu masuk terdapat tempat duduk tunggu pasien. Ruang Tunggu Tempat duduk tunggu pasien tertata rapi menghadap ke meja informasi dan pendaftaran. Alur pelayanan tertempel di dinding di belakang meja informasi. Jenis-jenis dan jadwal pelayanan berbentuk bender terletak di belakang meja informasi sehingga kurang jelas terlihat. Terdapat kotak saran dan kotak puas/tidak puas terbuat dari kotak kayu diletakkan di atas meja. Tempat pendaftaran dan meja informasi Nomor antrian masih menggunakan kartu, belum menggunakan mesin antri. Meja pendaftaran sudah dengan design yang modern. Pasien dan petugas pendaftaran berhadapan langsung tanpa penghalang. Meja informasi berfungsi untuk informasi rujukan dan keterangan sehat. Rekam Medis Terletak di belakang ruang pendaftaran Terdapat lemari khusus untuk rekam medis Poli umum Di depan pintu masuk terdapat plang nama ruangan, nama-nama petugas yang bertugas. Terbagi menjadi 2 ruangan ruangan untuk anamnesa dan ruangan pemeriksaan dokter yg dipisahkan oleh lemari Anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh perawat yang bertugas 2 orang setelah itu pemeriksaan dokter. Komunikasi internal antar ruangan menggunakan telepon. Terdapat jadwal tugas perawat Poli DOTS Terdapat plang nama ruangan dan nama petugas Ventilasi dan pencahayaan cukup Jadwal Poli DOTS Laboratorium Ruangan luas, pencahayaan cukup, ada ventilasi Ada petugas analis j. Ruang KIA, KB, Imunisasi - Ruang KIA, KB, Imunisasi, MTBS dalam satu ruangan yang terbagi 2 k. Ruang persalinan - Hanya terdapat satu tempat tidur l. Ruang nifas m. Toilet pasien dan toilet karyawan - Bersih - Sudah terdapat pegangan rambat n. Gudang Obat - Terdapat 1 buah kulkas o. Loket Obat - Tertata rapi - Sudah memiliki lemari double lock p. UGD - Ruangan luas - Tidak ada aktivitas pelayanan q. Ruang rapat - Ruangan luas, terdapat meja panjang, papan tulis, komitemen akreditasi, pampangan cakupan, lemari arsip RENCANA PERBAIKAN Tujuan Untuk meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien Rencana Perbaikan dan Penambahan Sarana Prasarana 1. Gerbang Masuk - Plang Jenis-jenis Pelayanan 2. Area Parkir - Plang Area parkir - Penataan Area parkir - Tempat sampah organik anorganik I. Gedung Pelayanan 3. Pintu Masuk - Media informasi berjalan - Pasien atau pelanggan tidak usah membuka alas kaki dengan alasan mengutamakan keselamatan pasien 4. Ruang Tunggu - Penambahan kursi tunggu pasien - Tempat sampah organik anorganik - Papan informasi jadwal pelayanan - Alur Pelayanan - Hak dan kewajiban pasien - Kotak saran terbuat dari bahan yang transparan dengan kertas dan pulpen - Kotak puas dan tidak puas - Maklumat pelayanan - Denah Puskesmas - Jalur evakuasi - Papan penunjuk arah - Dispenser dan gelas plastik sekali pakai 5. Tempat Pendaftaran - Plang nama ruangan dan nama petugas - Mesin antri - Pengeras suara - Petugas pendaftaran dan pasien berhadapan langsung tanpa penghalang - Media informasi brosur, pamflet tentang jenis-jenis pelayanan dan rujukan - Komputer dan printer - Petugas pendaftaran dan portir 6. Rekam medis - Plang nama ruangan dan nama petugas - Ruangan khusus untuk rekam medis - Lemari khusus untuk rekam medis - Petugas rekam medis - Family folder 7. Poli umum - Plang nama ruangan dan nama petugas - Kursi tunggu pasien - Dibagi dua ruangan untuk anamnesa dan pemeriksaan dokter - Ruang periksa dokter 1 tempat tidur, meja dan kursi - Meja anamnesa dan kursi - Meja informasi rujukan dilengkapi dengan komputer dan printer Pengeras suara Lemari arsip Lemari alkes dan obat-obatan Tempat sampah organik dan anorganik Format lembar rujukan interna, pemeriksaan lab, inform konsen tindakan dan rujukan - Jadwal perawat yang bertugas - Schrem tirai pemisah 8. UGD/ Ruang Tindakan - Ruangan UGD/Ruang Tindakan dipisahkan dengan ruang Poli Umum - Plang nama ruangan dan nama petugas - Pintu masuk UGD lebar dapat dilalui oleh brankar dan disesuaikan untuk penyandang disabilitas dengan pegangan rambat - Kursi roda - Kursi tunggu pasien - 3 atau 2 tempat tidur - Wastafel - Meja dan kursi dilengkapi dengan komputer dan printer - Lemari obat emergensi - Lemari arsip - Alkes dan KIT emergensi - Sterilisator - Troli - Tempat sampah organik anorganik - Format lembar rujukan interna, pemeriksaan lab, inform konsen tindakan dan rujukan - Jadwal perawat yang bertugas - Jalur evakuasi - EKG - Alat saturasi oksigen - Schrem tirai pemisah 9. Poli Gigi - Plang nama ruangan dan nama petugas - Pengeras suara - Kursi tunggu pasien - Format lembar rujukan interna, pemeriksaan lab, inform konsen tindakan dan rujukan 10. Poli DOTS/ Ruang Konseling/ Ruang Promkes - Plang nama ruangan dan nama petugas - Kursi tunggu pasien - Meja dan kursi - Lemari arsip - Lemari alkes dan obat-obatan - Wastafel - Tempat sampah organik anorganik Format lembar rujukan interna, pemeriksaan lab, inform konsen tindakan dan rujukan 11. Laboratorium - Plang nama ruangan dan nama petugas - Kursi tunggu pasien - Format hasil pemeriksaan lab - Alat periksa Hb - Tempat sampah organik anorganik - Petugas analis 12. Gudang Obat - Plang nama ruangan - Kulkas - Lemari double lock untuk psiokotropika - Tempat sampah organik anorganik 13. Loket Obat - Plang nama ruangan dan nama petugas - Kursi tunggu pasien - Komputer dan printer - Kulkas - Lemari double lock untuk psikotropika - Tempat sampah organik anorganik 14. Ruang Rapat - Plang nama ruangan - Visi, Misi, Tata nilai - Komitmen akreditasi - Papan tulis/papan pengumuman - Papan cakupan-cakupan - Meja panjang - Lemari arsip - Infokus dan layar - Tempat sampah organik anorganik 15. SPOELHOCK II. Gedung PONED Perbaikan atap atau langit-langit gedung PONED 16. Pintu Masuk 17. Ruang tunggu - Kursi roda - Jadwal pelayanan KIA, KB, Imunisasi, MTBS, USG 18. Ruang KIA, KB dan Imunisasi - Plang nama ruangan dan nama petugas - Lemari pendingin vaksin - Format lembar rujukan interna, pemeriksaan lab, inform konsen tindakan dan rujukan 19. Ruang MTBS - Plang nama ruangan dan nama petugas Tempat tidur periksa bayi/anak Format lembar rujukan interna, pemeriksaan lab, inform konsen tindakan dan rujukan 20. Ruang persalinan - Plang nama ruangan - Lampu sorot - Timbangan bayi 21. Ruang Nifas - Plang nama ruangan 22. Toilet pasien - Plang Toilet wanita dan pria terpisah - Dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas pegangan rambat - Wastafel - Tempat sampah organik anorganik 23. Ruang ASI - Plang nama ruangan 24. Ruang Jaga Bidan PONED - Plang nama ruangan dan nama petugas 25. Ruang sterilisasi III. Gedung Administrasi Perbaikan atap dan langit-langit Gedung Administrasi 26. Ruang Kepala Puskesmas - Plang nama ruangan dan nama Kepala Puskesmas - Tempat sampah organik anorganik 27. Ruang TU - Plang nama ruangan dan nama Kepala TU - Tempat sampah organik anorganik 28. Ruang Administrasi - Plang nama ruangan dan nama petugas - Tempat sampah organik anorganik 29. Toilet Karyawan - Plang nama ruangan - Dikondisikan untuk dapat digunakan oleh penyandang disabilitas pegangan rambat IV. Disetiap ruangan terpampang jadwal kebersihan dan jam dinding PELAPOR TIM MUTU 1. dr. Rina Septiana. J TTD 1. 2. Komalawati, AMK 2. 3. Nurelah, 4. Puji Lestari, 3. 4.
laporanhasil melaksanakan tugas kaji banding kajian pengembangan model pencegahan ims (infeksi menular seksual) di kota palangka raya ke dinas kesehatan kota bandung provinsi jawa barat pada tanggal 8 s/d 10 oktober 2019. kepada yth. : plt. asisten ekonomi pembangunan dan kesra. dari : 1.
Sebenarnya mana yang lebih penting, Akreditasi atau Badan Layanan Umum Daerah BLUD ? Jawabnya, keduanya sangat penting dan membutuhkan persiapan dan pengorbanan sumber daya yang tidak sedikit. Akreditasi dan BLUD, sama-sama bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat. Yang perlu diingat bahwa menghadapi survei akreditasi bukan hanya persiapan dokumen saja , melainkan apakah puskesmas paham atas isi dokumen dan benar-benar dilaksanakan? Oleh karena itu kita tidak hanya bersiap pada saat survey akan dilaksanakan saja, melainkan memang sudah menjadi sebuah pendekatan sistem. Lalu apa hubungannya dengan BLUD? Pola pengelolaan keuangan BLUD yang fleksibel akan menjadi pondasi yang kuat dan memudahkan peningkatan pelayanan puskesmas yang akan mendukung akreditasi. Mengingat pentingnya akreditasi dan BLUD maka Puskesmas Jatibaru mengadakan kegiatan kaji banding. Kaji banding merupakan sebuah kesempatan belajar dan mencari informasi terkait pengelolaan dan pelaksanaan Puskesmas dari kedua belah pihak yang lebih banyak diwarnai dengan diskusi dan tanya jawab. BLUD Puskesmas Narmada menjadi tujuan dalam kaji banding Akreditasi pada 8 Agustus 2022 pukul sampai wita. Puskesmas Narmada merupakan puskesmas yang terletak di Lombok Barat, telah terakreditasi paripurna sejak tahun 2019 dan dikepalai oleh dr. I Dewa Gede Ngurah Agung. Di Aula Puskesmas, Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha dan jajaran karyawan Narmada menyambut kedatangan Tim Puskesmas Jatibaru dengan hangat. Diawali dengan presentasi dan pemaparan tentang Akreditasi Puskesmas Narmada, acara kaji banding dilanjutkan dengan acara diskusi dan tanya jawab. Kedua belah pihak saling mendiskusikan kegiatan akreditasi puskesmas masing-masing dan berbagai pertanyaan tentang kiat-kiat keberhasilan Puskesmas Narmada mendapatkan Sertifikat Akreditasi Bintang Lima. Selanjutnya Tim Puskesmas Jatibaru diberi kesempatan untuk melihat pelayanan di area puskesmas secara langsung. Keesokan harinya, 9 Agustus 2022, Kaji banding pelaksanaan BLUD dilaksanakan di BLUD Puskesmas Sedau, Lombok Barat. Puskesmas Sedau telah mengimplementasikan BLUD sejak 1 januari 2016. Puskesmas yang telah terakreditasi utama tahun 2019 ini di kepalai oleh Ns. Junaidi, S. Kep., SE. Bertempat di aula Puskesmas Sedau, acara kaji banding dimulai pada pukul wita. Kepala Puskesmas, Kepala Tata Usaha dan jajaran karyawan Sedau menyambut Tim Jatibaru dengan ramah dan bersahabat. Diawali dengan presentasi, Kepala Puskesmas Sedau memaparkan dengan rinci terkait BLUD dan tata kelolanya di Puskesmas Sedau yang dilanjutkan dengan agenda diskusi dan tanya jawab. Acara berlangsung dengan tertib dan berakhir pada pukul wita dengan pemberian cinderamata sebagai tanda persahabatan atara kedua puskesmas. Meskipun belum berstatus BLUD, Puskesmas Jatibaru telah melengkapi persyaratan dokumen BLUD. Setelah kegiatan kaji banding ini dilaksanakan, semoga harapan menjadi BLUD Puskesmas Jatibaru segera terwujud. Kegiatan kaji banding ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, sehingga perlu dilakukan secara berkesinambungan Saraswati, 2022.
dalamrangka mencapai visi dan misi puskesmas harus melakukan peningkatan mutu dan kinerja untuk mencapai pelayanan kesehatan yang berkualitas, kegiatan kaji banding merupakan kesempatan untuk belajar dari pengelolaan dan pelaksanaan di puskesmas lain dan akan memeri manfaat bagi kedua belah pihak untuk perbaikan pelaksanaan upaya / kegiatan